Hubungan Islam dan Sains

Keterkaitan Islam dengan Sains

1. Hubungan Al-Qur’an dan Sains
    Sains adalah suatu ilmu yang di kembangkan oleh manusia sebagai mahluk Allah, sedangkan Al-Qur’an adalah kalam Allah yang di sampaikan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril yang dijadikan pedoman hidup umat Islam. Begitu pula dengan Sains yang merupakan ilmu yang di kembangkan oleh manusia, sebagai ilmu sudah pasti tercantum dalam Al-Qur’an. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Alaq Ayat 1-5.
    Sesuai dengan firman Allah tersebut menjelaskan tentang pertama kali ayat Allah diturunkan sebagai rahmat dan nikmat kepada hambanya. Selain itu melalui ayat tersebut Allah mengajarkan manusia dengan perantara tulis baca termasuk tentang pengetahuan penciptaan manusia dari segumpal darah yang merupakan bagian dari ilmu Sains.

2. Proses Pembentukan Manusia
    Untuk lebih jelasnya diuraikan lagi tentang proses pembentukan manusia secara lebih rinci pada Al-Qur’an surat Al-mu’minuun ayat 14 yang di jadikan petunjuk para ilmuan untuk dikembangkan. Artinya: kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.( QS. Al-Mu’minuun [23] : 14). Dari penjelasan ayat tersebut di jelaskan bahwa manusia mengalami proses pembentukan dalam rahim mulai dari air mani dijadikan segumpal darah kemudian segumpal daging lalu tulang belulang hingga tulang belulang tersebut dibungkus daging sampai dijadikan makhluk secara utuh.
3. Fenomena Alam Semesta
    Dalam Al-Qur’an sangat banyak ayat yang menjelaskan tentang fenomena-fenomena alam yang dapat dijadikan pedoman bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan mengembangkan ilmu pengetahuannya, diantaranya pembentukan tata surya, penciptaan alam semesta, dll. Sebagai contoh fenomena alam semesta salah satunya yaitu proses terjadinya hujan, seperti yang di jelaskan pada surat Ar-Ruum [30] : 48, berikut ini:
Artinya: Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS Ar-Ruum [30] : 48).
    Penjelasan dalam Al-Qur’an tersebut sesuai dengan tahapan proses hujan menurut para ilmuan Sains, yaitu: terjadinya penguapan pada air laut dan samudra kepermukaan, hingga membentuk awan dan pecah menjadi rintik hujan kemudian jatuh ke bumi diserap lagi oleh tanah dan tumbuhan hinga kembali lagi ke sumber-sumber air. Selain penjelasan tentang proses pembetukan manusia dan proses terjadinya hujan di dalam Al-Qur’an masih banyak lagi penjelasan-penjelasan yang dapat dijadikan petunjuk maupun pedoman bagi ilmuan dalam mengembangkan pengetahuan lain. Seperti cabang ilmu Sains lainnya, mencakup ilmu Fisika, Biologi, Kimia, Kedokteran, bahkan bidang ilmu lain seperti ilmu-ilmu sosial, termasuk pula ilmu agama meliputi Aqidah, Ibadah, Akhlaq, Muamalah, dll.   
    Dalam Al-Qur’an memiliki banyak kemukjizatan yaitu kebenaran ayat-ayatnya terbukti satu persatu sejalan dengan ilmu pengetahuan dari dulu hingga saat ini. Dengan demikan tidak terdapat alasan bagi umat manusia untuk ingkar dari kalam Allah dalam Al-Qur’an. Hubungan antara Sains dalam Islam yaitu Islam memberi kebebasan kepada para Sainsnistik untuk mengkaji. Sains Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan tertinggi serta tunduk kepada prinsip-prinsip yang ditetapkan Allah dalam Al-Qur’an. Jadi dapat di simpulkn bahwa Sains dan Islam dalam perspektif normatif yaitu Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan melalui Al-Qur’an dalam pengembangan Sains. Islam mendukung umat manusia melakukan penelitian, percobaan serta memerintahkan manusia memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah.

DAFTAR PUSTAKA
Afiffudin, Filsafat Sains, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011)

Posted by: Nadiafa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fase-fase Perkembangan Anak Usia SD

Proses Pengembangan Kurikulum

Pendekatan Pembelajaran IPA SD/MI