PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati” atau “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan, itu adalah sebagai berikut:
- Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan harmonis. Contohnya: seperti kemampuan berjalan anak seiring dangan matangnya otot-otot kaki.
- Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya: seperti terjadi perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar); dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks (mulai dari mengenal abjad atau huruf hijaiyah sampai kemampuan membaca buku, majalah, koran, dan al-qur’an).
- Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisasi itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya: untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.
B. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
1. Terjadinya perubahan dalam (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya, (b) aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; (a) aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja (b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke ralitas; dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya).
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama; (a) tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar Thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu, (b) tanda-tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku implusif (dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).
4. Diperolehnya tanda-tanda yang baru; (a) tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan karakteristik seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita, dan mimpi “basah” pada anak pria), maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh: pinggul dan buah dada pada wanita; kumis, jakun, suara pada anak pria), (b) tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral, dan keyakinan beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Remaja, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012)
Posted by: Nadiafa
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati” atau “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan, itu adalah sebagai berikut:
- Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan harmonis. Contohnya: seperti kemampuan berjalan anak seiring dangan matangnya otot-otot kaki.
- Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya: seperti terjadi perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar); dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks (mulai dari mengenal abjad atau huruf hijaiyah sampai kemampuan membaca buku, majalah, koran, dan al-qur’an).
- Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisasi itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya: untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.
B. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
1. Terjadinya perubahan dalam (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya, (b) aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; (a) aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja (b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke ralitas; dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya).
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama; (a) tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar Thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu, (b) tanda-tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku implusif (dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).
4. Diperolehnya tanda-tanda yang baru; (a) tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan karakteristik seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita, dan mimpi “basah” pada anak pria), maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh: pinggul dan buah dada pada wanita; kumis, jakun, suara pada anak pria), (b) tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral, dan keyakinan beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Remaja, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012)
Posted by: Nadiafa
Komentar
Posting Komentar