Cerita Anak Gemes
Tina dan Kacang Tanah
Dahulu
ada seorang anak kecil bernama Tina yang tinggal disebuah desa yang serba
kekurangan. Tina merupakan anak yang rajin dan mandiri. Dia berusaha memenuhi
kebutuhannya sendiri dengan cara mencari uang untuk membeli peralatan sekolah.
Tetapi apapun usaha yang sudah dilakukannya tetap saja dia masih kekurangan.
Suatu
hari Tina mendapatkan janji dan akan bertemu dengan seseorang yang terkenal
kaya raya di kota dan Tina berharap orang kaya tersebut mau memberikan
sumbangan berupa uang. Setelah bertemu dengan orang kaya tersebut, Tina
menceritakan keadaan desanya yang serba kekurangan dan sarana prasarana sekolah
yang serba kekurangan memohon kepada orang kaya tersebut untuk memberikan
sumbangan kepada mereka. Namun, orang kaya tersebut menanggapi cerita Tina
dengan sangat sombong, ia berkata ”Hai anak kecil kamu pikir saya badan amal
yang memberikan sumbangan secara cuma-cuma. Kalau memang orang-orang di desamu serba
kekurangan, ya itu nasib mereka. Kenapa aku yang harus membantu?”
Dengan
pandangan tidak berdaya dan putus asa, Tina merasa kecewa dengan ucapan orang
kaya tersebut yang tidak mau membantunya dan juga orang-orang di desanya. Tetapi
sebelum pergi Tina berkata kepada orang kaya tersebut “Tuan, apakah saya boleh
meminjam sekantong bibit kacang tanah yang tuan hasilkan selama ini? saya
berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi”. Orang kaya tersebut heran dan karena
ingin segera mengusir Tina tanpa banyak bicara orang kaya tersebut memberikan
sekantong bibit kacang tanah yang diminta Tina.
Sepulang dari kota, Tina mulai menanam biji
kacang tanah dengan tekad kacang tanah tersebut dapat menghasilkan kacang yang
sangat banyak. Usahanya pun berhasil. Setelah panen, Tina kembali menemi si
orang kaya dan berkata, “Tuan, saya datang kemari untuk mengembalikan sekantong
biji kacang tanah yang saya pinjam waktu itu”. Lalu Tina menceritakan
keberhasilannya menanam kacang hingga memanennya. Si orang kaya terkesan dengan
hasil usaha Tina dan ingin datang ke desa. Orang kaya tersebut sangat terkesan
dan kemudian menyumbangkan alat-alat pertanian dan mengajarkan cara bertani
yang baik sehingga di desa itu berubah total. Mereka mampu menghasilkan uang,
hidup lebih sejahtera, dan mampu membangun sekolah untuk pendidikan anak-anak.
Komentar
Posting Komentar